Selasa, 19 Februari 2013

Barisan Parit


Berbaring di atas jerami
Memandang indahnya tanah kelahiranku
Dengan pepohoan yang menari-nari
Dan sawah-sawah yang membelah daratan

Kini semua amat berbeda
Akupun bertanya pada diri sendiri
Apakah aku sedang bermimpi?
Apakah aku sedang berkhayal?
Pepohonan kini merintih
Sawah-sawah menolak untuk tumbuh

Ohh.. jangan biarkan aku terlelap
Jangan biarkan aku membungkam
Tanah kelahiranku kini bagai tinja yang bertebaran
Paruh mereka yang bagai limbah
Berbuat semaunya

Dengan darah keringat mengering
Berjibaku menentang para penjilat demokrasi
Yang menggunakan doktrin pancasila
Berhala burung garuda
Dan pelindung tameng-tameng pembodohan

Oohh.. Betapa agungnya mereka yang bertahta
Demokrasi pembodohan menopenginya
semantik-semantik membentang dalam istana kemunafikan
Maka, jangan biarkan aku mati terlalu dini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar