Berbaring di atas jerami
Memandang indahnya tanah kelahiranku
Dengan pepohoan
yang menari-nari
Dan sawah-sawah
yang membelah daratan
Kini semua amat berbeda
Akupun bertanya pada diri sendiri
Apakah aku
sedang bermimpi?
Apakah aku
sedang berkhayal?
Pepohonan kini
merintih
Sawah-sawah
menolak untuk tumbuh
Ohh.. jangan
biarkan aku terlelap
Jangan biarkan
aku membungkam
Tanah kelahiranku
kini bagai tinja yang bertebaran
Paruh mereka
yang bagai limbah
Berbuat semaunya
Dengan darah
keringat mengering
Berjibaku menentang
para penjilat demokrasi
Yang menggunakan
doktrin pancasila
Berhala
burung garuda
Dan pelindung
tameng-tameng pembodohan
Oohh.. Betapa
agungnya mereka yang bertahta
Demokrasi pembodohan
menopenginya
semantik-semantik
membentang dalam istana kemunafikan
Maka, jangan
biarkan aku mati terlalu dini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar