Jumat, 22 Maret 2013

Dalam Diamku Kau Tetap “Ada”

            Masih sama pada kisah sebelumnya, bertengger di pinggiran tebing-tebing yang curam sambil menatap bentangan cakrawala yang membelah semesta dengan kaki mungil yang masih kuat menopang tuannya yang mulai lemah tak berdaya. Keringat berjatuhan membasahi tanah yang tandus akibat terik mentari yang menyerang bumi, desah nafas mulai tak beraturan bagai orang yang terkena asma. Inginku teriak hingga menembus langit agar tuhan mendengar apa yang ada di benakku.

        Langit nampak kemerahan, terlihat mentari mulai meninggalkan semesta yang merindukan purnama. Senja menjingga kini melukis langit yang perlahan-lahan diselimuti kegelapan. Mulut ini tak dapat berkata apa-apa, sebab kesunyian datang menyapa dan membelaiku dengan lembut.


        Seiring waktu beranjak, kegelapan mulai nampak di hadapanku, menyambut kehadiranku. Cahaya bebintangan terpancar menembus tiap lorong-lorong kesunyian malam yang dihuni binatang yang setiap saat merayu purnama. Sesekali aku mengintip purnama dari balik dedaunan, menyapanya, menghiburnya hingga ia melontarkan satu senyuman indah yang membuatku tersipu untuk menatapnya lebih lama.


         Malam, jangan biarkan awan hitam menutupi purnama, jangan izinkan mereka merayu purnama hingga bersembunyi di balik angkuhnya kemunafikan. Aku ingin membelaimu, aku ingin menyentuhmu hingga syarafmu tak mampu lagi merasakan tiap sentuhannya, agar kau tak lagi mampu di hantui oleh bayangan kegelapan yang selalu saja menjadi tembok bagi kau dan aku.
 

         Diam, diam, dan diam hanya itu yang dapat aku lakukan saat ini. Walau mereka berkata diam tak ada gunanya!. Namun bagiku diam adalah sesuatu yang dapat merangsang imajiku untuk melukismu pada dinding-dinding kesunyian agar mencapai ke-ada-anmu dalam sepiku.


         Ada banyak hal yang membuatku takut ketika kegelapan mulai menyelimuti, utamanya senja tak mampu lagi menampakkan eksistensinya. Jika dalam diamku dapat menghancurkan segala ketakutan itu maka kau akan tetap “ada”.


 

 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar