Jumat, 19 Juli 2013

Simfoni Ketakwajaran

Lama tak ku sapa wajahmu
Memandangnya hingga dalam
Menjajaki tiap sudutnya
Menyentuh lembutnya bagai kabut

Aku rindu
Walau yang lain telah mengisi kekosonganmu
Memberimu kebahagiaan yang pasti
Membuatku kaku untuk mewujudkannya

Setiap hari, bahkan setiap saat
Kau selalu melintasi sepiku
Menggetarkan asaku
Hingga aku memerangi senja

Gejolak jiwa kini mendatangiku
Menghancurkan segala imajiku
Menjadikanku manuisa terbodoh
Bahkan semesta enggan menerimaku

Bodoh.. bodoh dan tolol
Aku tak tau lagi apa yang harus ku lakukan
Berdiri menatap bebintangan yang suram
Menatap purnama yang murung

Bolehkah aku memanggilmu sayang?
Walau dirinya telah merangkul hatimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar