Izinkan aku untuk menemuimu
Walau secepat cahaya
Hari-hariku dipenuhi gelisah
Penuh beban pula derita
Aku seperti tenggelam dalam rasa
Hanyut akan ketidakwarasan cinta
Aku ingin memandangmu
Memangku senyum dari bibirmu
Diriku begitu lemah
Desah nafas tak lagi beraturan
Langkahku mulai pincang
Wajahmu terbayang di setiap resah
Adalah kata yang mejadi tombak
Kerinduan menjadi tameng para prajurit
Aku ingin duduk disampingmu, sayangku
Bertukar tawa di tengah peperangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar