Rabu, 07 Agustus 2013

Gemuruh dalam Dada


Malam ini, tepat pergantian hari.
Aku terperangkap dalam jeruji rasa
Aku tak pernah merasakan hal seperti ini
Tubuhku telah menjadi patahan-patahan yang rapuh
Tulang belulangku hancur bagai debu yang beterbangan di jalan
Mataku tidak sadar jika ia telah membasahi jiwa yang gersang

Tak ada udara segar yang melintasi paru-paruku selain kecamuk rasa
Dadaku seakan dipenuhi lumpur yang menahan semua kata-ku
Menyempurnakan kegelisahan malamku
Tatapanku masih memandang wajahmu dalam gelap

Harapanku telah mengalir dalam nadi
Kemudian menjalar ke seluruh tubuh
Ia menyusun syaraf-syaraf cinta untuk mematikan keraguan
     Apakah aku kafir?
Menjadi pencipta yang mencipta takdirku
Menjadikanmu sebagai ratu ummat manusia

Panggil aku gila jika itu memang pantas buatku
Sebab hanya harapan yang mampu membuatku bertahan
Hanya cinta yang akan membuat kita semakin erat
Hanya rindu yang mampu membuatmu ada dalam pikiran

Senja menwarkan sebuah kisah
Ialah kasih yang tumbuh subur dalam dada
Ohh.. setiap nafasku adalah namamu
Menjadi abadi dalam kehidupanku

Apakah aku sedang bersedih?
Tapi karena apa?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar