Senja mulai tergelincir
Tenggelam pada liang semesta
Tertutupi oleh kegelapan
Aku berdiri tegar menatap senja
Tanpa berpaling sedikitpun
Dengan wajah terlipat bak kubus
Sungai-sungai yang kini membasahi
Masih di tengah perjalanan
Lagi, pada titian senja
Berusaha menggapai estetiknya
Tanpa mengenal kata “berhenti”
Namun entah mengapa
Badai kegelapan datang
Menerjang titian senja hingga
terputus
Akupun terjatuh pada pusaran
supernova
Kebingungan datang menyapaku
Kebimbangan serta kekecewaan
membelaiku
Kini imajiku tersesat pada
pusaran supernova
Aku ingin mengadu
Tapi pada siapa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar