Entah seperti apa wujud kesenangan itu, setelah
setahun tak ada perjumpaan akhirnya satu malam kita dipertemukan kembali dalam
lingkar kebahagiaan. Awalnya aku menatapmu hingga dalam, berharap dapat membaca
dan menginterpretasikan apa yang kau rasakan setelah menatapmu kagum akan
kedewasaan yang terpancar di wajahmu. kau pun melemparkan senyum hangat
kepadaku yang menghancurkan segala kesunyianku, dan berjabat tangan setelah
setahun lamanya.
Aku
sangat berharap itu menjadi malam yang indah antara kau dan aku.
Dengan sedikit tersipu aku mengajakmu berbincang di atas kendaraanku yang
nampaknya ia juga merindukanmu sambil memikirkan tempat kita berlabuh untuk
mencumbui malam. Pikiranku tertuju pada tempat yang sangat-sangat jarang aku
jumpai, bahkan akau tak pernah ingin menjumpainya. Namun hanya itu yg terlintas
di pikiranku malam itu.
Dengan
kerlap kerlip kota dan suara bising kendaraan kita menyatu malam itu, meskipun
kita sudah lama tidak berjumpa namun tak ada kekakuan yang tercipta saat kita
berbincang, bahkan purnama sangat bahagia ketika melihat kita mencumbui malam.
Aku ingat, baru kali ini aku mengajakmu melewati malam yang panjang, bahkan
cahaya bebintangan terpancar di wajahmu, membuat hasratku meninggi untuk
menatapmu lebih lama.
Berjalan
berdampingan malintasi keramaian sambil menatap wajah-wajah mereka yang sama
bergembira malam itu. Kini kita memasuki sebuah ruangan yang sangat-sangat aku
hindari dengan sebuah film yang menemani kita menerobos dinding-dinding
semesta. Dengan tubuh yang kedinginan aku merangkul tanganmu berharap itu bisa
mengurangi rasa dingin yang sama kita derita. Aku merasa diriku menari bersama
ilalang dan pepohonan yang diiringi oleh instrumen dedaunan, Aku merasa jiwaku
sedang terbaring di atas kelopak bunga yang mekar dengan iringan instrumen
beethoven yang membuat jiwaku tenang.
Tepat tengah malam, kita beranjak meninggalkan
keramaian kota menuju kediamanmu. Ditengah perjalanan kita bercerita tentang
hidupku dan hidupmu, tanpa sedikit kemunafikan aku menceritakan tiap sudut
perubahan dalam diriku, aku tak ingin terjebak dalam pusaran supernova yang
membuatku kebingungan dan menjadi orang yang terbodoh. Sungguh itu adalah malam
yang paling indah yang penah aku lalui bersamamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar